14-12-12

Kamis, 13 Desember 2012

Assalamualaikum . .
setelah lama berkutat dengan semua file yang udah lama mengendap dalam memori laptop saya, akhirnya saya nemu ini. sedikit tulisan pendek tapi full of curhatan. awalnya saya ga tau yang nulis siapa, however it's such a good script.

"ga tau ini udah bener atau memang bener-bener salah. aku bisa merasakan sendiri perubahan dalam diriku, mengalir begitu saja. dan dalam satu kesimpulan, aku stuck pada kenyataan, bahwasanya semakin dewasa ini, aku makin tidak menjadi diriku sendiri. dan ini semua karena keputusan aku untuk menghapus seluruh kenangan tentang dia.
aku ga tau apa yang udah dia lakuin ke aku, atau mungkin apa yang udah aku lakuin ke dia. selama aku kenal dia, aku ga pernah berlebihan, normal-normal aja. dan yaa ga bisa aku pungkiri, aku benar-benar nyaman ngobrol sama dia. sosok dewasa yang selalu memandang sesuatu dalam sudut pandang yang berbeda, tapi tetap logis. tapi sampai saat ini, aku ga tau kenapa dia bisa sejauh ini ngerubah hidup aku. apa dengan berusaha ngelupain dia itu salah ? terus apa dengan tanpa bisa terpungkiri dan tak pernah bisa aku kendalikan merasa rindu dan butuhin dia itu hadir dalam usahaku untuk ngelupain dia itu salah ? apa dengan terus berpura-pura tidak care seperti ini aku salah ? aku bingung ... aku ga tau kenapa bisa kaya gini. atau emang aku yang salah karena udah terlanjur terbang ketinggian, terus jadi lupa gimana lagi caranya turun.
entahlah, di dalam sini begitu banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan ke dia. mengakar rotan sekian lama. dan satu pertanyaan yang saat ini sangat ingin aku tanyakan adalah, gimana kabarnya dia sekarang ?"

kira-kira begitulah isinya. dengan sedikit perubahan dan transletasi penulisan di sana sini. soalnya teks aslinya sansekerta banget fontnya, naik turun gitulah. dan setelah beberapa hari pencarian, saya menemukan surat-surat sejenis dan akhirnya ketahuanlah karya atau mungkin hasil copasan di atas adalah milik kakak sepupu saya, waktu jaman-jaman ababil pastinya. soalnya sekarang dia udah dewasa, katanya.
allright sekian dulu. dan conclusion saya untuk kali ini, ga semuanya bisa dibagi sama teman, sahabat, atau orang-orang terdekat lainnya. untuk beberapa orang, mungkin boneka, atau mungkin pena dan kertas, dan atau layar monitor maya, adalah pendengar yang paling baik bagi mereka. ada juga yang tetap mengubur dalam semuanya dalam peti harta karun semua perasaan-perasaannya yang dibiarkan hanya berharaga dan hanya bisa bergelut di dalam situ dengan beberapa alasan. tapi untuk saran, ada Dia yang Maha Segalanya yang bisa menjadi teman curhat Anda. dijamin Anda ga bakal rugi. inget Dia selalu ada sangat dekat dengan Anda.
wassalam :)